Jumat, 04 Desember 2009

Teori Pembangunan & Pemberdayaan Masyarakat

Jumat, 04 Desember 2009

Mengapa Negara Dunia III tidak pernah maju

Pada awal kemerdekaannya, negara-negara baru yang terbentuk ini adalah negara miskin. Para pemimpinnya bercermin pada negara dunia I, menganggap bahwa industri merupakan kunci menuju negara modern dan makmur. Sehingga negara dunia ketiga/berkembang mulai membangun industri di kota-kota dengan harapan dapat menjadi negara industri (seperti negara maju). Dilakukan dengan harapan bila kota telah jenuh, pembangunan akan melebar ke desa² sekitar. Pembangunan yang hanya dilakukan dikota², daerah pedesaan mengalami kekurangan lapangan pekerjaan yang merangsang arus urbanisasi. Tapi perkembangan tersebut (industri) tidak dibarengi dengan kemajuan dibidang pertanian, padahal pertanian merupakan syarat penting dalam menopang pembangunan jangka panjang. Hal ini disebabkan karena arus urbanisasi dan pemerintah enggan untuk mengurus sistem pertanian, banyak negara mulai merasa kekurangan pangan. Negara yang tadinya dapat menyediakan sendiri makanan bagi penduduk mereka bahkan dapat mengekspor bahan pangan akhirnya harus mengimpor bahan pangan.

Sementara negara maju memberikan bantuan dana dan mengirimkan tenaga-tenaga teknis untuk membantu proses pembangunan yang sedang berjalan dan dipercaya bahwa teknologi barat dan system nilai mereka dapat ditularkan. Di sisi lain bantuan dana tersebut seharusnya ditujukan langsung kepada orang-orang miskin tapi kenyataan yang ada dana bantuan yang diberikan selalu salah alamat. Disisi lain negara² dunia ketiga mengeluh tentang program bantuan dan menunjukkan kekecewaan pada kondisi perdagangan. Sehingga memunculkan tahap dari tumbuhnya skeptisme dan ketidakpastain pembangunan.

Munculnya negara ketiga merupakan negara yang pendapatan perkapitanya rendah, tingkat harapan hidup rendah, tingkat kematian bayi tinggi, tingkat pendidikan rendah dan sektor ekonomi bertumpu pada pertanian. Sedangkan negara dunia pertama adalah kapitalis dan negara kedua adalah negara komunis.

Menurut Marxis dan Lenin mengatakan bahwa keterbelakangan disebabkan karena arus trasnfer dana dari negara miskin ke negara-negara kaya. Pembangunan dan kemakmuran di negara maju berhubungan langsung dengan keterbelakangan yang terjadi diluarnya. Investasi asing, ketidaksamaan perdagangan justru menjadikan negara miskin tersbut menjadi lebih miskin (Frank 1966 “Pembangunan keterbelakangan”)

Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa (1) proses pembangunan sangatlah kompleks, (2) tidak ada satu model pembangunan yang dapat diterapkan dimana-mana, (3) perbedaan histori menyebabkan jalan yang telah ditempuh oleh negara² maju dalam berkembang tidak dapat dipindahkan dengan sukses dari negara maju ke negara terbelakang, (5) dalam tahap awal pembangunan industri, metode produksi yang canggih tidaklah tepat sebab mahal, menciptakan sedikit lapangan kerja dan membutuhkan ketrampilan tinggi (6) Negara yang mempunyai kepentingan dinegara ketiga berusaha untuk menghalangi perkembangan dan menumbangkan perubahan radikal yang mengancam kekayaan dan kekuatan mereka.

Paul Prebisch dan Hans Siner (paham strukturalis) berpendapat bahwa satu-satunya cara agar negara dunia III dapat menghilangkan rintangan² adalah melalui tindakan² yang dilakukan negara. Negara harus mendorong terjadinya industrialisasi dan harus mengurangi ketergantungan perdagangan mereka pada negara dunia I serta meningkatkan perdagangan antara negara-negara dunia ketiga.

Statisme di Negara Dunia III

Para perencana pembangunan di Asia Selatan dan Afrika menawarkan beberapa pilihan :

1. memutuskan hubungan ekonomi nasional dengan ekonomi dunia, dan mencoba membangun ekonomi nasional melalui proses pembangunan pribumi (model autarky)

2. menarik perusahaan-perusahaan asing untuk membangun sektor industri

3. menggunakan kekuasan negara untuk menghimpun sumberdaya yang diperlukan

Sebagian bagian besar negara² dunia III memilih strategi pembangunan yang menggabungkan pendekatan kedua dan ketiga serta keunggulan kompetitif daripada memilih model autarky. Dengan pendekatan ini pemerintah akan memperoleh pendapatan untuk investasi melalui penjualan ekspor impor tradisional, dikenal dengan “Import Subtitution Industrialization” (ISI) : kondisi dimana suatu negara berkeinginan untuk memproduksi barang jadi sendiri.

Pembangunan menurut Gandhi adalah suatu konsep normatif yang menyiratkan pilihan² tujuan untuk mencapai apa yang disebut sebagai realisasi potensi manusia.

Todaro : proses multidimensional yang mencakup perubahan² penting dalam struktur sosial, sikap² rakyat dan lembaga² nasional, akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan (inequality) & pemberantasan kemiskinan absolut.

Konsepsi pembangunan yang lebih luas dan tidak hanya mencakup pertumbuhan melainkan juga kapasitas, keadilan & penumbuhan kuasa serta wewenang.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Our Soul ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates